Akupuntur BellsPalsy - Terapi Tusuk Jarum Surabaya
Bell palsy adalah kelumpuhan atau kelemahan otot-otot di satu sisi wajah. Kerusakan saraf wajah (Nervus Facialis) yang mengontrol otot-otot ada di satu sisi wajah menyebabkan sisi wajah tersebut menjadi terkulai. Kerusakan saraf dapat juga mempengaruhi saraf rasa dan menyebabkan adanya gangguan pada produksi air mata dan air liur. Kondisi ini datang secara tiba-tiba, sering dalam waktu satu malam, dan biasanya akan menjadi lebih baik dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
Bell's palsy bukanlah merupakan hasil dari satu serangan stroke atau Transient Ischemic Attack (TIA). Memang, stroke dan TIA dapat menyebabkan kelumpuhan wajah serupa, tapi tidak ada saling keterkaitan antara Bell's palsy dengan salah satu dari dua kondisi itu. Namun kelemahan yang terjadi secara tiba-tiba pada salah satu sisi wajah haruslah segera diperiksakan ke dokter untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab yang lebih serius.
Apa yang menyebabkan Bell's palsy?
Penyebab Bell's palsy ini tidak jelas. Umumnya dianggap disebabkan oleh virus herpes yang menyebabkan tukak pada bagian wajah terkait.
Dalam kebanyakan kasus Bell's palsy, saraf yang mengontrol otot-otot di satu sisi wajah rusak oleh peradangan.
Selain itu, banyak masalah kesehatan dapat menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan wajah. Jika alasan tertentu tidak dapat ditemukan untuk menjelaskan asal usul kelemahan ini, maka kondisi ini disebut Bell's palsy.
Apa saja gejala-gejala Bell’s palsy
Gejala Bell's palsy termasuk:
- Kelemahan atau kelumpuhan yang tiba-tiba pada satu sisi wajah yang menyebabkannya terkulai. Ini merupakan gejala yang utama. Kemungkinan akan sulit bagi penderita untuk menutup mata pada sisi wajah yang terkena.
- Keluar air liur berlebihan (ngeces).
- Masalah mata, seperti keluar air mata berlebihan atau mata kering.
- Hilangnya kemampuan untuk mengecap rasa.
- Rasa sakit di dalam atau di belakang telinga.
- Mati rasa di sisi wajah yang terkena.
- Peningkatan kepekaan terhadap suara.
Bagaimana Bell's palsy didiagnosis?
Dokter anda mungkin dapat menetapkan diagnosa Bell's palsy dengan mengajukan beberapa pertanyaan, seperti tentang bagaimana perkembangan dari gejala yang anda alami. Dia juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan neurologis untuk memeriksa fungsi saraf wajah (Nervus Facialis).
Jika penyebab gejala tidak jelas, Anda mungkin perlu pemeriksaan lainnya, seperti pemeriksaan darah, MRI (Magnetic Resonance Imaging), atau CT-scan (Computed Tomography scan).
Selain Akupuntur, Bagaimana cara merawat Bell’s palsy di rumah?
Latihan wajah. Bila saraf di wajah mulai bekerja lagi, lakukan latihan sederhana seperti mengencangkan dan mengendorkan otot wajah, diharapkan dapat memperkuat otot-otot dan membantu penyembuhan yang lebih cepat. Memijat dahi, pipi dan bibir dengan minyak atau krim juga dapat membantu.
Perawatan mata. Jika mata tidak dapat berkedip atau menutup sepenuhnya, mata mungkin menjadi kering. Mata kering dapat menyebabkan luka dan masalah penglihatan yang serius. Untuk membantu melindungi mata dan menjaga kelembaban:
- Gunakan jari untuk menutup dan membuka kelopak mata yang sering sepanjang hari.
- Gunakan tetes mata ('air mata buatan') atau salep. Gunakan cairain atau salep yang mengandung methylcellulose yang merupakan pilihan yang baik dan tidak memerlukan resep. Anda dapat menggunakan tetes mata siang hari dan salep pada malam hari saat akan tidur. Mintalah petunjuk dokter mengenai seberapa sering menggunakan tetes mata
- Memakai penutup mata (eye patch) saat Anda tidur, dan memakai kacamata saat bangun atau melakukan aktivitas.